Pages

Thursday, October 6, 2011

siluet kehidupan

ukir dalam bayangku
terawang ke angkasa raya
menahan arogansi kehidupan
kedipkan mata batinmu
tak jenuh melihat sinar rembulan
seruling besi menggoyang gendang
telinga rentan olok-olok melawan
sisir keabadian rancu
kedip menanti jawaban

lorong belukar
semak melewati batas kesabaran
bawa arah yang lurus
arak-arak belantara
tak kan pernah tembus
letih dan sadar kelaparan
jiwa bagai buih
terombang ambing ombak
siluet kokoh di tembok siapa?

lihat daku menantang dinding
cicak terpaku menunggu
nyamuk berdengun tak sapa
aku disini sendiri
temani jiwaku merana
kau bawa luka batinku
jilat apimu menusuk harap dalam
tak mengapa bila...
kau tau sejarahku.\

No comments:

Post a Comment